Senin, 01 Maret 2010

RISET AKUNTANSI

Sampah Dilingkunganku

Saya mahasiswa berumur 22 tahun yang bertempat tinggal di salah satu wilayah di Jakarta. Umumnya permasalahna di Jakarta ini salah satunya ialah sampah, sampah menjadi fenomena tersendiri di Jakarta ini. Sampai Pemda DKI pun sangat kerepotan mengurus masalah sampah ini karena siapa sih yang mau tinggal di dekat tempat pembuangan akhir sampah. Begitupun didaerah saya, tempat pembuangan sampah sementara disini berpindah-pindah disebabkan bau yang ditimbulkan tentu sangat menyengat. Awalnya di daerah saya banyak kebun, jadi kebun tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah, dengan cara pembakaran maka sampah tersebut akan musnah dan selesai permasalahannya namun lambat laun dengan perkembangan yang sangat pesat pembangunan di Jakarta, maka tanah-tanah kosong banyak yang sudah dibangun dan sekarang tidak ada tempat untuk sampah. Timbulah permasalahan baru,otomatis diperlukan solusi untuk permasalahn ini, maka diputuskan adanya gerobak sampah untuk mengambil sampah-sampah yang ada disetiap rumah pada pagi hari berarti setiap warga nantinya dikenakan iuran sampah. Permasalahan tidak berhenti sampai disitu, bak tempat pembuangan sampah sementara untuk diambil truk-truk sampah dari Pemda DKI cukup jauh jaraknya. Maka dirembukkan lagi dan solusinya adalah tentu pembuat bak penampungan sampah dekat lingkungan RT kami. Setelah berlangsung cukup lama maka selesailah bak sampah tersebut. Lalu masalah ini tidak selesai begitu saja, kurang koordinasi dengan Dinas Kebersihan DKI yang tentunya kalau berurusan dengan pemerintah urusannya akan semakn panjang. Terjadilah penumpukan sampah di bak tersebut dan timbulah bau yang tidak sedap dimana – mana karena truk pengangkut sampah belum mengambil – ambil sampah tersebut. Akhirnya Rt dan serta jajaran Rw di daerah kami pun langsung berkoordinasi dan malam itu juga 2 truk sampah datang ini tentunya menjadi lega tetapi mereka dating dengan meminta bayaran karena ini diluar prosedur jam kerja mereka, karena warga pun juga sudah mendesak. Dengan terpaksa pula akhirnya membayar sejumlah uang kepada petugas sampah tersebut, dan setelah urusan ini selesai dengan Dinas kebersihan DKI, maka masalah ini selesai juga.